Mengembangkan Jiwa Wirausaha
23.50
Jiwa kewirausahaan atau entrepreneurship dapat dibina atau ditanamkan
sejak kecil. Kewirausahaan lebih kepada menggerakkan perubahan mental.
Tidak perlu dipertentangkan apakah kemampuan wirausaha itu berkat bakat
(terlahir) atau hasil pendidikan (terdidik). Untuk menjadi
wirausahawan andal, dibutuhkan karakter seperti pengenalan terhadap diri
sendiri (self awareness), kreatif, mampu berpikir kritis, mampu
memecahkan permasalahan (problem solving), dapat berkomunikasi, mampu
membawa diri di berbagai lingkungan, menghargai waktu (time
orientation), empati, mau berbagi dengan orang lain, mampu mengatasi
stres, dapat mengendalikan emosi, dan mampu membuat keputusan.
Karakter-karakter tersebut dapat dibentuk melalui pendidikan sejak dini. Untuk mendidik anak menjadi seorang wirausahawan tidak dalam
hitungan satu, dua, dan tiga, melainkan sebuah proses panjang. Dalam
proses tersebut, orangtua perlu mengambil peranan. Orangtua perlu
menyupervisi anak dengan memberikan contoh yang baik dan menjaga agar
ucapan sama dengan tindakan. Selain itu, orangtua ikut memotivasi anak,
mengevaluasi mereka, dan memberikan apresiasi atas kerja keras anak.
Selama proses tersebut, orangtua dapat mengamati kecenderungan sang
anak. Kewirausahaan itu sesuatu yang dapat dipelajari atau
didapatkan sebagai bakat secara genetis. Pada dasarnya, apa yang disebut
”bakat” sebetulnya dapat saja merupakan pengaruh lingkungan dan hasil
pendidikan. Pendidikan, bagi sebagian orang, bisa menjadi faktor
pendorong kesuksesan berwirausaha atau sebaliknya. ”Seseorang tidak
perlu predikat sarjana untuk menjadi pengusaha, tetapi dengan latar
belakang pendidikan akademik, saya menduga banyak peluang akan terbuka
karena lebih luas wawasannya dalam melihat peluang". Negara
berkembang justru potensial sebagai tempat mengembangkan kreativitas dan
usaha-usaha baru. Terlebih lagi, Indonesia sangat kaya akan potensi
sumber daya, baik alam, budaya, maupun manusia. saya meyakini,
kewirausahaan diawali dengan sikap (attitude). Individu harus memiliki
keyakinan bahwa tak ada yang mustahil. Yang dibutuhkan ialah sikap can
do. Menjadi wirausahawan lebih merupakan cara pandang, pikir, dan sikap
bahwa semua hal dapat dipelajari.
0 komentar:
Posting Komentar